Jakarta – Pemerintah menargetkan konsolidasi BUMN dari 1.063 menjadi sekitar 200 perusahaan yang lebih solid dan berskala besar. Kepala Badan Pengelola BUMN (BP BUMN) sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan transformasi ini bukan pilihan, melainkan keharusan untuk meningkatkan daya saing.
Dalam acara Investor Daily Summit di Jakarta International Convention Center, Kamis (9/10/2025), Dony Oskaria menjelaskan bahwa investasi yang dilakukan berasal dari dividen hasil pengelolaan BUMN, bukan pemberian langsung.
Konsolidasi 18 perusahaan logistik BUMN yang kecil dan merugi menjadi satu entitas yang kuat menjadi salah satu contoh transformasi. Dony menekankan empat langkah besar untuk mencapai tujuan tersebut: business review, competitor analysis, hingga business process redesign.
Selain itu, Dony juga menyoroti pentingnya kontribusi BUMN dalam pembangunan sumber daya manusia melalui program seperti sekolah rakyat dan ketahanan gizi.
Pemerintah telah mengambil dividen sebesar Rp150 triliun dari BUMN tahun ini, sebagian diinvestasikan kembali melalui Danantara Investment Management. Penegasan ini muncul di tengah perhatian publik terhadap istilah “Dony Effect”.



Komentar