Padang – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand) tengah berupaya meraih akreditasi internasional dari Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA). Langkah ini diambil untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Dekan FIB Unand, Ike Revita, menilai visitasi FIBAA sangat strategis.
Menurutnya, akreditasi ini membuka peluang kolaborasi global bagi mahasiswa dan dosen. Selain itu, juga mempermudah pertukaran akademik dan pengakuan ijazah di kancah internasional.
Tim asesor FIBAA melakukan penilaian terhadap berbagai aspek. Kurikulum, proses pembelajaran, manajemen, layanan mahasiswa, hingga kontribusi fakultas dalam pengembangan ilmu dan masyarakat menjadi fokus penilaian.
Akreditasi ini diharapkan memperkuat posisi FIB Unand sebagai pusat studi bahasa, sastra, sejarah, dan kebudayaan yang berdaya saing global.
Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan FIB Unand juga diharapkan meningkat.
Ike Revita berharap FIB Unand dapat meraih hasil terbaik dalam akreditasi internasional FIBAA.
“Proses ini menjadi momentum untuk memperkuat budaya mutu di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya,” ujarnya.
Wakil Dekan 1 FIB Unand, Zulprianto, menambahkan bahwa target FIB ke depan adalah memperluas jejaring kerja sama internasional.
“Meningkatkan mobilitas mahasiswa dan dosen, serta memperkaya kurikulum agar lebih responsif terhadap perkembangan global,” jelasnya.
FIB Unand ingin memastikan lulusannya memiliki kompetensi akademik yang kuat dan daya saing di tingkat internasional.






Komentar