Bukittinggi – Pemerintah Kota Bukittinggi terus menggencarkan upaya menekan angka stunting melalui berbagai program, salah satunya Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Sebagai bagian dari program tersebut, Pemkot Bukittinggi menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Kota Bukittinggi.
Rapat koordinasi ini sekaligus menjadi momentum penyerahan bantuan nutrisi.
Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, Yesi Ramlan Nurmatias, menegaskan stunting adalah masalah serius yang harus ditangani bersama.
“Stunting menyangkut masa depan generasi bangsa,” ujarnya saat acara yang berlangsung di Hotel Dymens, Selasa (16/9).
Yesi menekankan pentingnya peran keluarga, terutama orang tua, dalam memastikan anak mendapatkan gizi yang cukup.
Pola asuh yang baik dan lingkungan yang sehat juga menjadi faktor penting dalam tumbuh kembang anak.
“PKK berkomitmen penuh menjadi mitra strategis pemerintah dalam percepatan penurunan stunting,” tegasnya.
Pencegahan stunting, menurutnya, harus dimulai dari rumah.
Yesi mengapresiasi kontribusi BAZNAS Kota Bukittinggi yang telah menyalurkan bantuan nutrisi kepada 27 keluarga berisiko stunting.
Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Kepala Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, mengungkapkan bahwa prevalensi stunting di Bukittinggi saat ini adalah 16,8% berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024.
Angka ini lebih rendah dari rata-rata Sumatera Barat (24,9%) dan nasional (19,8%), namun masih di atas target pemerintah yaitu 14%.
“Melalui Program GENTING, Pemko bersama lintas sektor berupaya mempercepat penurunan stunting dengan semangat gotong royong masyarakat,” pungkas Nauli.
Komentar