Sawahlunto – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sawahlunto menekankan pentingnya deteksi dini potensi konflik keagamaan di masyarakat untuk mencegah terjadinya gejolak sosial. Penekanan ini disampaikan Kepala Kemenag Sawahlunto, Dedi Wandra, dalam sebuah kegiatan yang melibatkan Kepala KUA, penyuluh agama, dan penghulu.
Dedi Wandra menyatakan bahwa masyarakat memegang peranan kunci dalam menjaga situasi yang kondusif. Ia meminta para penyuluh agama untuk secara proaktif mengumpulkan informasi dan data di lapangan, serta berupaya menyelesaikan setiap permasalahan yang muncul di tengah masyarakat.
“Kita harus peduli terhadap permasalahan apa pun yang dihadapi masyarakat. Bila terjadi persoalan, penyuluh harus berupaya menyelesaikannya terlebih dahulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dedi mencontohkan penanganan kasus di SMPN 2 dan SMPN 7 yang melibatkan pendampingan dari psikolog Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP). Ia juga menekankan pentingnya menjaga toleransi dan saling menghargai dalam kehidupan bermasyarakat, serta tidak mencampuradukkan praktik ibadah.
“Perdamaian bukan hanya urusan pemerintah, KUA, atau kepolisian. Kerukunan adalah tanggung jawab semua orang,” pungkasnya.








Komentar