Padang – PT Semen Padang meraih penghargaan Environmental & Social Innovation Award (ENSIA) 2025 dari PT Sucofindo. Penghargaan ini diberikan atas inovasi perusahaan dalam mengubah sampah organik menjadi “emas hijau” melalui budidaya maggot.
Inovasi ini dinilai mampu menjadi solusi atas permasalahan darurat sampah di Kota Padang yang mencapai 660 ton per hari.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Idris, menjelaskan program ini memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) untuk mengurai sampah organik.
“Jika tidak dikelola dengan baik, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan semakin terbebani, dan risiko pencemaran lingkungan akan meningkat tajam,” ujar Idris, Selasa (16/9/2025).
Program budidaya maggot ini dijalankan oleh KUBE Organic Feed, kelompok masyarakat dampingan PT Semen Padang yang didukung riset Universitas Andalas.
Sampah organik dipilah dan dicacah untuk dijadikan media budidaya maggot.
Maggot hasil panen kemudian dijual sebagai pakan ikan yang kaya protein, sementara residunya (kasgot) dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
“Dengan pola ini, sampah organik tidak lagi menjadi masalah, tapi menjadi sumber daya baru,” kata Idris.
Dalam tiga bulan pertama, KUBE Organic Feed mencatat keuntungan bersih sebesar Rp12,98 juta.
Idris menambahkan, program ini membuka peluang usaha baru bagi petani, peternak ikan, dan pelaku usaha pupuk organik.
PT Semen Padang berharap inovasi ini menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis sampah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penghargaan ENSIA 2025 diberikan atas program “Revolusi Sampah Organik Menjadi Emas Hijau: Model Ekonomi Sirkular Budidaya Maggot PT Semen Padang untuk Ketahanan Pangan dan Kelestarian Lingkungan Kota Padang.”
Komentar