Padang – Pengalaman seorang mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas, Pijar Qolbun Sallim, menjadi bukti komitmen PT. Tiki Jalur Nugraha Eka Kurir (JNE) dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pijar merasakan langsung dampak positif dari layanan perusahaan logistik terkemuka di Indonesia tersebut.
Pijar mengungkapkan, inspirasinya muncul dari hal tak terduga, yaitu tulisan di balik kardus JNE yang berbunyi, “Jangan tunggu waktu yang sempurna untuk memulai sesuatu.” Sejak saat itu, ia menyadari betapa pentingnya peran penggerak rantai pengiriman logistik dalam kehidupan sehari-hari.
Puncak kesadaran Pijar muncul ketika ia harus mengirimkan dokumen penting ke kantor mitra riset kampusnya di Jakarta Selatan, yaitu dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas. “Pelayanan dari petugas JNE kala itu luar biasa responsif. Ia bukan hanya membantu menyusun struktur pengiriman berkas, tapi juga memandu saya dengan sabar dan sigap,” ujarnya.
Pijar menambahkan, JNE bukan hanya sekadar mengantarkan paket, tetapi juga membawa harapan, menjaga kepercayaan, dan mewujudkan mimpi yang dititipkan dalam tiap kiriman. Hal ini sejalan dengan komitmen JNE sejak 1990, yang didirikan oleh H. Soeprapto Suparno, untuk memberikan layanan kurir yang cepat, akurat, dan menjangkau seluruh pelosok negeri.
Data dari Databoks menunjukkan, JNE rata-rata mengirimkan lebih dari 1,6 juta paket setiap harinya. Bahkan, pada tanggal 5 Juni 2018, JNE pernah mencapai puncak pengiriman tertinggi dengan jumlah pengiriman menembus angka 1.240.000 kiriman dalam satu hari. Angka-angka ini membuktikan komitmen JNE sebagai salah satu layanan ekspedisi terbesar dan paling dipercaya di Indonesia.
Dengan lebih dari 83.000 titik tujuan pengiriman, 8.000 gerai penjualan, dan 50.000 karyawan, JNE tidak hanya menggerakkan paket, tetapi juga menggerakkan ekonomi, mendekatkan keluarga, dan menjaga kesinambungan mimpi banyak orang. Di tengah kehidupan modern yang serba cepat, JNE hadir sebagai solusi untuk kebutuhan pengiriman yang cepat, tepat, dan tanggap.
Pijar juga menceritakan pengalamannya saat menunggu kiriman kipas angin yang dipesannya secara daring. “Malam harinya, ketika hujan mulai reda, terdengar ketukan pelan di pintu rumah dengan sebuah kardus di tangan. Di baliknya, berdiri seorang kurir JNE dengan mantel basah, tersenyum sambil berkata, ‘Ini paketnya, Kak’,” kenangnya.
Dari pengalaman tersebut, Pijar menyadari bahwa JNE tidak hanya mengirimkan barang, tetapi juga dedikasi yang melintasi cuaca, jarak, dan waktu. Ia pun semakin menyadari bahwa JNE telah menjadi bagian dari denyut jantung negeri, terlibat dalam berbagai kegiatan produktif dan konstruktif yang berbaur erat dengan dinamika sosial masyarakat.
“Paket-paket aman itu membawa lebih dari sekadar barang, mereka mengantarkan kepercayaan, mimpi, dan kehangatan. Karena JNE bukan hanya cepat, tapi juga hangat dan bersahabat,” pungkas Pijar.
Komentar